id
Books
Muhammad Sakura

Ibadah Dzikir Sebagai Nutrisi Rohani Dalam Islam

Allah SWT berfirman, “Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku.” (Qs. al-Baqarah [2]: 152)

Dzikir adalah tali koneksi antara Allah dengan seorang hamba. Orang yang mengingat Allah, maka Allah akan mengingatnya. Dan yang melupakan Allah, maka Allah juga akan melupakan dan membiarkannya larut, hanyut dan tenggelam dalam kealfaan yang panjang. Larut dalam gulita hati dan kekeruhan rohani. Hanyut dalam kekerasan hati dan ketulian kalbu.

Kita perlu mengingat Allah, karena kita memang membutuhkannya. Sementara Allah tak perlu kita mengingat-Nya, namun kitalah yang menghajatkan Dzat-Nya. Mengingat Allah adalah refleksi syukur kita, sedangkan melupakan-Nya adalah ungkapan nyata kekufuran (lihat Qs. Âli ‘Imrân [3]: 135).

Setiap manusia pasti pernah alfa dan lalai. Namun sebaik-baik manusia yang berlaku salah adalah yang segera kembali ke akar penciptaannya, akar fitrah yang melekat pada dirinya. Ia akan segera berdzikir dan ingat kepada Allah, memohoan ampunan-Nya, mengemis welas asih-Nya, meratapi dosa-dosanya di hadapan kasih sayang-Nya. Karena ia sadar hanya Allah yang Maha Lapang rahmat-Nya, Maha Kasih, dan Maha Luas rahmat daripada murka-Nya (Qs. Âli ‘Imrân [3]: 191).

Orang-orang yang berakal akan senantiasa mengingat Allah, merapat ke hadirat-Nya, merindukan-Nya, dan masyuk bersama-Nya. Ia akan senantiasa ingat dan dzikir kepada Allah dalam segala kondisi, hal, dan waktu.
11 tiskanih stranica
Objavljeno prvi puta
2016
Godina izdanja
2016
Jeste li već pročitali? Kakvo je vaše mišljenje?
👍👎
fb2epub
Povucite i ispustite datoteke (ne više od 5 odjednom)